Homesick

   Sudah hampir setahun sejak terakhir kali saya melihat rumah saya. Saya merindukan suara ayah saya yang keras dan tawa ibu saya yang lembut. Saya merindukan adik-adik saya yang selalu berisik dan kucing-kucing saya yang selalu mengikuti langkah saya.

   Saya merindukan suasana rumah saya yang hangat dan nyaman. Saya merindukan masakan ibu saya yang lezat dan bau kopi ayah saya yang harum.

   Namun, saya harus tetap di sini. Saya harus menyelesaikan studi saya dan mencapai cita-cita saya. Saya harus kuat dan tidak boleh menyerah.

   Setiap malam sebelum tidur, saya selalu menatap langit dan berdoa agar keluarga saya selalu sehat dan bahagia. Saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa suatu saat nanti saya akan kembali ke rumah dan memeluk mereka semua dengan erat.

   Saya mencoba untuk tetap fokus pada studi saya dan menghabiskan waktu dengan teman-teman saya di sini. Namun, kadang-kadang rasa rindu itu begitu kuat sehingga saya tidak bisa menahan air mata saya.

   Saya sering mengirim pesan kepada keluarga saya dan menceritakan tentang hari-hari saya di sini. Mereka selalu memberi semangat dan mengatakan bahwa mereka bangga pada saya.

   "Kamu pasti bisa, Nak," kata ibu saya melalui pesan singkat.

   "Kami selalu mendukungmu," tambah ayah saya.

   Saya tersenyum membaca pesan-pesan itu. Saya merasa sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu mendukung.

   Saya tahu bahwa saya tidak sendirian. Banyak teman-teman saya yang juga merasakan hal yang sama. Kami saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

   Pada suatu hari, salah satu teman saya mengajak kami untuk berkumpul di taman kota. Kami duduk di bawah pohon rindang sambil menikmati udara segar.

   "Kalian merasa homesick juga kan?" tanya teman saya itu.

   Kami semua mengangguk.

   "Tapi kita harus tetap kuat," kata teman lainnya.

   "Kita punya cita-cita yang harus kita capai," tambah teman lainnya lagi.

   Kami semua tersenyum satu sama lain. Kami tahu bahwa kami tidak sendirian dalam perjuangan ini.

   Hari-hari berlalu dengan cepat dan kami semakin dekat dengan hari kelulusan kami. Kami bekerja keras dan berhasil menyelesaikan semua tugas-tugas kami dengan baik.

   Pada hari kelulusan, kami merasa sangat bahagia dan bangga. Kami berhasil mencapai salah satu cita-cita kami dan kami tahu bahwa keluarga kami juga bangga pada kami.

   Setelah upacara kelulusan, kami semua pulang ke rumah masing-masing. Perjalanan yang panjang dan melelahkan terasa begitu singkat karena rasa rindu yang begitu kuat.

   Ketika kami sampai di rumah masing-masing, kami disambut dengan hangat oleh keluarga kami. Ayah-ayah kami memeluk kami erat dan ibu-ibu kami menangis bahagia. Adik-adik kami berlarian mengelilingi kami dan kucing-kucing kami mengeong-ngeong riang.

   Kami merasa sangat bahagia dan lega. Kami merasa seperti pulang ke rumah setelah sekian lama pergi.

   Hari-hari berikutnya kami habiskan dengan berkumpul bersama keluarga kami dan menikmati suasana rumah yang hangat dan nyaman. Kami merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan oleh keluarga kami.

Komentar